Selasa, 25 Februari 2014

Cara Menulis Karya Ilmiah

            Penulisan karya ilmiah adalah salah satu sayarat bagi mahasiswa/i untuk menyelesaikan studinya. Oleh karena itu mahasiwa/i harus biasa membuat sebuah karya ilmiah, mahasiwa/i juga dapat melatih diri untuk menulis dengan mengerjakan tulisan karya ilmiah tersebut. Berikut saya akan menuliskan cara penulisan karya ilmiah.
Pada dasarnya kegiatan menulis itu membutuhkan langkah-langkah yang tepat. Terlebih ketika kita menulis karya tulis ilmiah. Karena bentuk dan tujuan penulisannya yang berbeda dari penulisan jenis tulisan yang lain.

Cara penulisan karya ilmiah berikut ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:
  • tahap persiapan
  • tahap pengumpulan informasi
  • tahap penulisan karya ilmiah itu sendiri
  • tahap evaluasi

Tahap Persiapan

Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum mulai menulis karya ilmiah?
  1. Pilih topik/masalah. Bisa dikatakan ini dalah langkah paling krusial dari seluruh prosesnya nanti. Jika topik/masalahnya dirumuskan dengan tidak tepat maka kemungkinan nanti kita harus mengulang seluruh proses dari awal bisa terjadi. Dan, percayalah, ini buruk sekali. Maka upayakan anda rumuskan dengan benar. Bagaimana caranya? Usahakan pilihlah topik dengan jelas dan spesifik. Jangan terlalu umum. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Tentu ini gambaran yang terlalu umum juga. Yang spesifik itu seperti apa?
  2. Rumuskan tujuan. Dengan tujuan yang jelas, kita akan lebih mudah fokus pada inti dari penulisan karya ilmiah tersebut tanpa harus terseret-seret pada ide yang terlalu melebar, yang ujung-ujungnya malah memaksa kita membuat definisi masalah baru yang akan menjadi bahan hantaman penguji. Caranya begini:
    1. Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana
    2. Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat
    3. Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
  3. Telusuri Topik. Terkadang setelah kita berhasil menemukan topik atau masalah, pada waktu pengembangannya kita menemukan bahwa orang lain sudah melakukan penelitian tersebut. Apakah harus berhenti? Tidak, atau belum, hehehe…. Amati dulu, apakah kesemuanya sama dengan penelitian yang sedianya akan kita lakukan? Dengan subjek penelitian yang berbeda, hasil bisa berbeda. Masalahnya juga bisa berbeda. Ingat, tidak harus bahwa hipotesis sama plek dengan hasil.
  4. Identifikasi pembaca. Mau nulis sesuatu yang tidak usah dibaca? Hehe…, ini kebutuhan loh, bagi setiap penulis untuk memahami seperti apa pembaca karyanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
  5. Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu. Terlalu sempit terlihat kita kurang referensi, terlalu luas bunuh diri. Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan. Tipsnya adalah ‘tidak ada yang terlalu sederhana bagi orang yang banyak tahu.’

Tahap Pengumpulan Informasi

Bahan Studi Pustaka
  1. Manfaatkan perpustakaan. Selain gratis, perpustakaan sekolah, kampus, atau perpustakaan daerah menyimpan buku-buku yang kalau kita memaksa beli akan menguras seluruh tabungan. Jadi manfaatkanlah. Pada umumnya tersedia koleksi berupa buku, majalah, maupun video.
  2. Manfaatkan internet. Seperti yang anda lakukan sekarang. Cari informasi tentang topik anda di internet. Terserah mau pakai Google, Yahoo, atau Bing. Yang penting semuanya harus tercatat. Wajib baca: Cara Membuat Daftar Pustaka dari Internet.
  3. Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka. Mengapa? Karena keasyikan mengumpulkan informasi bisa membuat kita terlena dan asyik dengan hal-hal yang menjauh dari topik tulisan ilmiah kita. Istilahnya tersesat. Dengan teratur mengelolanya, kamu bisa dengan cepat membuang bahan yang tidak relevan dan menghemat banyak waktu dengan mengatur waktu membaca. Jangan lupa ‘catatlah.’ Manfaatkan kartu indeks.
  4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’. Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber  bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.
  5. Membuat Kutipan. Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.
Wawancara
Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
  1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
  2. Mempersiapkan pedoman wawancara
  3. Melaksanakan wawancara
  4. Mengolah hasil wawancara

Tahap Penulisan Karya Ilmiah

Wow! Sekarang baru menulis. Penulisan ini adalah proses penjabaran ide yang sudah kita susun dari persiapan tadi, ditambah dengan pembahasan selama dan setelah proses penulisan. Jangan takut ketika anda mengalami kebuntuan. Berikut ini yang sebaiknya dipertimbangkan:
  1. Mempertimbangkan bentuk karangan
  2. Merumuskan judul
  3. Merumuskan tesis
  4. Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline
Jangan berpikir kalau menulis itu harus sekali jadi. Akan butuh banyak perubahan di sana-sini. Mulailah dari draft dulu. Ini bisa diselesaikan kog. Hehe….
  • Tahap Penulisan Draf
    • Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    • Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
    • Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek  mekanik.
  • Tahap Revisi
    • Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    • Baca ulang seluruh draf
    • sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
    • merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
  • Tahap Penyuntingan
    • Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
    • Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
  • Tahap Publikasi
    • Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    • Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

Tahap Evaluasi

Phew! Selesai! Eh, belum. Setelah tulisan kita anggap jadi dan selesai, melalui beberapa kali konsultasi dengan guru atau dosen pembimbing, bahkan setelah selesai di uji, kita masih harus melakukan revisi terakhir. Pada tahap inilah kita akan mengevaluasi secara keseluruhan tulisan ilmiah kita tadi.
Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.
Ketika melakukan evaluasi ini, ada beberapa kriteria untuk memudahkan pemeriksaan, seperti ini:
Fokus.
Apakah bahasan anda terlalu sempit atau terlalu luas? Apakah detail yang disampaikan sudah cukup atau malah mengaburkan inti? Adakah bagian yang tidak perlu sehingga perlu dibuang? Apakah topik anda sesuai dengan yang ditugaskan?
Pembangunan.
Apakah anda cukup mendapat dan menggunakan referensi dengan tepat? Bagaimana ide dasar dikembangkan menjadi ide yang masuk akal dan bisa dipertanggungjawabkan?
Organisasi
Apakah tulisan anda terorganisir dengan baik? Adakah kebingungan ketika membaca karya anda sehubungan dengan urutan penulisan?
Gaya
Apakah gaya bahasa anda perlu diubah sehingga tulisan menjadi lebih nyaman dibaca dan dipahami? Adakah bagian dari tulisan yang berarti ganda?
Konvensi
Apakah masih ada kesalahan penggunaan tanda baca dan salah ketik? Penggunaan istilah yang tidak tepat? Apakah semua rujukan valid?

Sumber
http://dee-belajar.blogspot.com/2013/05/cara-menulis-karya-ilmiah.html 

Selasa, 04 Juni 2013

Bersyukurlah


Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu. Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar.

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit. Di masa itulah kamu tumbuh.

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu. Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang.

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru. Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat. Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga.

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih. Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan.

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik.

Tetapi ingatlah suatu hal hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut.

Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif. Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu.

Sekali Lagi, Bersyukurlah!

          Coba anda sisihkan waktu sejenak untuk bersyukur atas hal-hal baik dalam hidup anda saat ini. Renungkan tentang apa yang telah anda capai, orang-orang yang memperhatikan anda, pengalaman yang telah anda dapatkan, keahlian dan minat yang anda miliki; apa yang anda percayai, dan hal-hal yang terindah dalam hidup anda terutama hal yang paling berharaga dalam hidup anda.

#SudahAndaBersyukur???

          Hal-hal yang anda hargai, pelihara, dan jaga akan terus meningkat dalam hidup anda. Kelimpahan dimulai dengan dengan rasa syukur. Dengan rasa syukur yang tulus, anda menghargai apa yang telah anda miliki, yang selanjutnya akan mendorong anda secara mental, spiritual, dan fisik untuk mencapai apa saja yang menjadi tujuan anda.

Bagaimana mungkin anda mendapatkan hal-hal yang lebih besar, bila anda tidak bersyukur atas apa yang telah anda miliki saat ini? Toh semuanya, hanya bisa dimulai dengan apa yang anda telah miliki tersebut.

Anda tahu, bahwa anda dapat mencapai tujuan, karena anda pernah merintis hal seperti itu. Pengalaman adalah milik anda yang patut disyukuri. Siapa bilang tidak ada hal yang bisa disyukuri?

Segalanya dalam jangkauan anda saat anda bersyukur akan apa yang telah anda dapatkan.

Arti Sebuah Kesempurnaan

Seorang lelaki yang sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yg sangat cantik dan sempurna pula untuk jodohnya. Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari jodohnya. Kemudian sampailah ia disebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yg memiliki 3 anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tersebut menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung; mana yang paling sempurna.

Sang Petani menganjurkan untuk mengencani mereka satu persatu dan si Lelaki setuju. Hari pertama ia pergi berduaan dengan anak pertama. Ketika pulang,ia berkata kepada bapak Petani,”Anak pertama bapak memiliki satu cacat kecil, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol kanan.”

Hari berikutnya ia pergi dengan anak yang kedua dan ketika pulang dia berkata,”Anak kedua bapak juga punya cacat yang sebenarnya sangat kecil yaitu agak juling.”



Akhirnya pergilah ia dengan anak yang ketiga. Begitu pulang ia dengan gembira mendatangi Petani dan berkata,”inilah yang saya cari-cari. Ia benar-benar sempurna.”

Lalu menikahlah si Lelaki dgn anak ketiga Petani tersebut. Sembilan bulan kemudian si Istri melahirkan. dengan penuh kebahagian, si Lelaki menyaksikan kelahiran anak pertamanya. Ketika si anak lahir, Ia begitu kaget dan kecewa karena anaknya sangatlah jelek. Ia menemui bapak Petani dan bertanya “Kenapa bisa terjadi seperti ini Pak. Anak bapak cantik dan saya Tampan, Kenapa anak saya bisa sejelek itu..?”"

Petani menjawab,” Ia mempunyai satu cacat kecil yang tidak kelihatan . Waktu itu Ia sudah hamil duluan…..”

Kadangkala saat kita mencari kesempurnaan, yang kita dapat kemudian kekecewaan. Tetapi kala kita siap dengan kekurangan, maka segala sesuatunya akan terasa istimewa.

Senin, 20 Mei 2013

Arti Kesetiaan

Kisah nyata yang bagus sekali untuk contoh kita semua yang saya dapat dari millis sebelah (kisah ini pernah ditayangkan di MetroTV). Semoga kita dapat mengambil pelajaran.
Ini cerita nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo Suyatno, Direktur Fortis Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana di Indonesia. Apa yg diutarakan beliau adalah sangat benar sekali. Silakan baca dan dihayati.

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak.

Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak keempat tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga, seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja, dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum.

Untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas waktu maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang, bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari, ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah, sudah tinggal dengan keluarga masing-masing dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yang merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati anak yg sulung berkata “Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu, tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak, bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu”.
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-kata: “sudah yang keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak. Kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak-anaknya: “Anak-anakku… Jikalau perkawinan & hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah.. tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian. Sejenak kerongkongannya tersekat, kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat dihargai dengan apapun.”

“Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain? Bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.”

Sejenak meledaklah tangis anak-anak pak suyatno. Merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno. Dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno, kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yang sudah tidak bisa apa-apa.

Disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yang hadir di studio, kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru. Disitulah Pak Suyatno bercerita..” Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi (memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian) itu adalah kesia-siaan”.

 “Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu-lucu. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama. Dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit…”

Hidup adalah Perjuangan tanpa henti-henti, tidak usah kau tangisi hari kemarin.

Minggu, 28 April 2013

Mengatasi Komputer yang Lambat

Secara Garis Besar Langkah stategis yang dapat anda lakukan untuk memberi doping pada komputer yang lambat adalah sebagai berikut :

  1. Backup File-File Penting di Komputer Anda.
Menghindari hilangnya data dengan alasan apapun. Anda bisa menggunakan software backup untuk melakukannya.

  1. Update Windows.
Usahakan windows pada komputer anda selalu diperbarui (update). Karena system buatan manusia selalu punya kelemahan.

  1. Hati – hati Terhadap Spyware.
Spyware adalah program kecil yang bisa menyimpan informasi mengenai aktivitas internet anda, kemudian mengirimkannya kepada pembuatnya. Karena adanya spyware, maka Komputer anda akan berkerja lebih lambat.

  1. Infeksi Virus.
Virus adalah program kecil yang terpasang di computer tanapa seijin anda dan akan mengonsumsi sumber daya dari Komputer tersebut, akibatnya Komputer anda menjadi lambat. Oleh karena itu gunakan software antivirus dan lakukan scanning secara teratur untuk mencegah virus.

  1. Memperbaiki Registry.
Registry adalah direktori dari semua program file dari Komputer anda. Dikarenakan proses instalasi dan uninstalasi program, registry ini bisa menjadi kacau dan menyebabkan Komputer anda menjadi lambat. Anda bisa menggunakan Registry Cleaner untuk membersihkan dan memperbaiki system registry.

  1. Adanya Pencurian Bandwidth.
Jika anda tidak memiliki program firewall, maka Komputer anda bisa kebobolan virus atau spyware yang memungkinkan data terkirim dan masuk ke Komputer tanpa sepengetahuan anda. Untuk mencegahnya gunakan Firewall Protection.

  1. Program – program yang Tidak Terpakai.
Program – program yang sudah tidak terpakai lagi akan memakan tempat di hard disk dan juga memori, sehingga Komputer anda akan berjalan lambat. Untuk itu hapus program – program atau file – file yang sudah tidak terpakai lagi.

  1. Space yang Diboroskan.
Singkirkanlah file – file temporer dan yang tidak diperlukan lagi. Anda bisa menggunakan Disk Cleanup untuk membersihkan Komputer dari file – file yang tidak diperlukan.

  1. Fragmentasi File.
Seiring dengan lamanya Komputer anda digunakan, file di hard disk bisa menjadi terpecah – pecah, sehingga file menjadi lebih sulit dan lama untuk diambil dan diperbarui. Untuk mengatasi hal tersebut anda bisa menggunakan defragler atau ultradefragler.

  1. Error pada Disk.
Komputer anda menghabiskan banyak waktu untuk membaca dan menuliskan data ke hard drive. Dan karenanya jika hard drive rusak, maka performa Komputer anda bisa menjadi lebih lambat. Oleh karena itu gunakan Check Disk secara teratur untuk memeriksa performa hard drive anda.

  1. System Recovery.
Jika Komputer anda terasa lambat padahal baru beberapa lama saja, maka anda bisa mereset semua konfigurasi atau menginstall ulang system operasi sehingga Komputer seperti baru.

  1. Free Utilities.
Anda bisa menggunakan kumpulan free utility untuk menganalisa computer anda, dari mulai anti spyware, anti virus, registry cleaner, dan lain sebagainya.

  1. Memori Terlalu Sedikit.
Semakin banyak proram dan system operasi, maka akan bayak pula computer mengonsumsi memori. Untuk itu, usahakan menambah memori Komputer anda dan kapasitas minimal 2 Giga atau lebih.

  1. Hardware yang Pelan.
Teknologi komputer memang berubah dengan cepat. Dan karena perubahan hardware memungkinkan software baru dibuat lebih canggih dan boros hardware, maka masa Komputer anda menjadi lebih pendek. Untuk itu mau tidak mau anda harus menjual Komputer anda dan kemudian membeli Komputer baru.

  1. Layanan Windows Indexing.
Fasilitas ini memungkinkan system operasi windows mencari file dengan lebih cepat. Tapi ini diperlukan sumber daya Komputer yang lebih besar, sehingga membuat Komputer anda menjadi lambat. Untuk itu, anda harus menonaktifkan fitur indexing di komputer anda.

  1. Eye Candy.
Beberapa fitur grafis di computer anda mengonsumsi sumber daya, anda bisa mempercepat Komputer anda dengan mematikan opsi mempercantik tampilan antarmuka windows.

  1. Andanya Debu di Komputer.
Anda harus menggunakan heat sink atau penyedot debu mini untuk menghilangkan debu dari Komputer anda.

Jumat, 19 April 2013

HUBUNGAN TI DENGAN CITRA PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT DI INDONESIA



Kata pengantar

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan trima kasih kepada dosen pengajar dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin

            Medan, 19 APRIL 2013
                                                                                                                              Penulis ,


(Carmelo Tumanggor)


DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

Bab II Pembahasan

2.1 Citra Pendidikan

2.2 Teknologi Informasi

2.3 Hubungan Teknologi Informasi Dalam Citra Pendidikan Dengan Masyarakat Di Indonesia.

2.4 Dampak yang Ditimbulkan dengan Adanya Perkembangan Teknologi Informasi

Bab III Penutup

3.1. Kesimpulan

3.2 Saran

Daftar Pustaka


BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi informasi semakin berkembang pesat seiring dengan penemuan-penemuan baru dan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang informasi dan komunikasi. Dimulai dari alat yang sederhana, hingga kini berkembang menjadi berbagai macam bentuk dan fungsi.

Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam berbgai aspek kehidupan masyarakat karena teknologi informasi sudah menjadi bagian dari hidup yang sangat penting. Dunia pendidikan, pemerintahan, bisnis dan usaha, sampai kesehatan dan kebutuhan harian masyarakat pun membutuhkan keberadaan informasi dan komunikasi.

Citra pendidikan adalah kesan yang ditimbulkan menurut pengetahuan dan pengertian publik dalam bidang pendidikan. Hal ini memiliki kaitan yang sangat erat antara masyarakat dan teknologi informasi.

Dengan perkembangan teknologi informasi yang tak mungkin dibendung, jenis kebijakan tentang pendidikan melalui TV dan film tampaknya perlu dipikirkan dengan benar. Jika kita meyakini bahwa pendidikanmerupakan sebuah cara paling kuat untuk mengubah struktur budaya masyarakat, kebutuhan untuk menggunakan media massa seperti TV, film, internet, dan surat kabar/majalah dalam rangka menjaga proses terjadinya transplantasi budaya secara benar adalah imperative. Selain itu, kebijakan tentang jenis tayangan yang salah akan mempercepat terjadinya proses inflitrasi budaya satu ke budaya lainnya secara intensif dan dapat menyebabkan terjadinya penghapusan budaya (cultural genocide) secara perlahan-lahan. Oleh karena itu, saya akan membahas bagaimana hubungan teknologi informasi dengan citra pendidikan bagi masyarakat di indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, masalah yang dirumuskan dan akan di bahas dalam makalah ini adalah hubungan antara masyarakat dengan teknologi informasi dalam bidang citra pendidikan serta dampak yang terjadi pada masyarkat. Apakah benar hal ini berkaitan, bagaimanakah kondisi citra pendidikan di indonesia seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju, dan antisipasi untuk menghindarkan hal-hal yang negatif dan menggantinya menjadi hal yang positif bagi masyarakat.

1.3 Tujuan Penulisan

adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu :

1. Apakah citra pendidikan di Indonesia berjalan dengan baik?

2. Bagaimana pengaruh teknologi informasi bagi masyarakat di indonesia?

3. Apakah hubungan antara teknologi informasi dan citra pendidikan masyarakat di indonesia?

4. Tau dampak positif dan negative dari Teknologi Informasi!


Bab 2

Pembahasan

2.1 Citra Pendidikan

Salah satu kebutuhan penting manusia adalah pendidikan, pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang kehidupan. Tanpa pendidikan, manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersinergi dengan zaman (bukan bersaing), manusia pada dasarnya adalah ciptaan Tuhan tanpa persaingan karena memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik untuk menjunjung tinggi kehidupan yang damai, bersaudara dan saling kasih mengasihi, dan berkorelasi antara menolong dan di tolong.

Mempertimbangkan pendidikan generasi sekarang sama dengan mempersiapkan generasi yang akan datang. Hati seorang anak (peserta pendidikan) bagaikan sebuah plat fotografik, kerangka kosong yang tidak bergambar apa-apa, siap merefleksikan semua yang ditampakkan padanya. Sehingga penting bagi pengajar untuk memahami dan mendeskripsikan apa yang seharusnya di isikan terhadap peserta didik. Tentunya dengan platform budi pekerti luhur.

Empat pilar pendidikan masa depan yang di sunting berdasarkan rancangan UNESCO dan perlu dikembangkan oleh lembaga pendidikan di Indonesia, Pertama, learning to Know.

Konsep pertama ini diproyeksikan untuk memberikan pemahaman sekedar mengetahui sebagai prospek pertama kali dalam belajar. atau sekedar mendengarkan, artinya tugas guru lah yang menyampaikan materi pengajaran dengan benar (fasilitator), tanpa distorsi materi dan harus memiliki penguasaan yang mapan.

Kedua, learning to do. Setelah konsep pertama tercapai maka beralih pada level yang lebih practically, yaitu belajar dengan cara mempraktekan apa yang telah di ajarkan dalam konsep pertama (belajar untuk melakukan sesuatu). dalam hal ini kita dituntut untuk terampil.

Ketiga, learning to be. Pada level ini diharapkan peserta pendidikan mampu menjadikan dirinya sebagai agent dari generasinya, mampu menelaah fenomena sekitar dengan mengandalkan pemikiran yang bijaksana.

Keempat dan terakhir, learning to live together. Konsep terakhir ini menawarkan bagaimana peserta didik sudah bukan lagi dalam tahap menerima, akan tetapi sudah pada tingkatan bermfaat bagi manusia lainnya.

2.2 Teknologi Informasi

Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.

Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.

Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.

Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.

2.3 Hubungan Teknologi Informasi Dalam Citra Pendidikan Dengan Masyarakat Di Indonesia.

Dua pertanyaan penting yang sedikit terlihat kalut ditunjukkan Mendiknas dalam menanggapi tersebarnya video porno artis hingga ke ujung negeri. Pertama, Mendiknas tak setuju dengan pendidikan seks dan, kedua, meminta kepada semua kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk setiap saat merazia isi telepon seluler para siswa karena khawatir dengan penyebaran video porno. Jelas sekali kedua pernyataan tersebut memperlihatkan jenis pendekatan yang reaktif seorang menteri ketimbang proaktif. Di tengah ketidak mampuan birokrasi dan para guru kita dalam mendesain dan mengajarkan dokumen tertulis kurikulum secara benar, kasus video porno jelas merupakan peringatan terhadap jajaran Kemendiknas untuk lebih inovatif dan kreatif dalam mendistribusi kebutuhan virtue terhadap setiap mata ajar yang dipelajari siswa di sekolah.

Keruntuhan citra pendidikan

Jelas sekali beredarnya video porno artis merupakan tamparan hebat terhadap citra pendidikan di Tanah Air. Tak tahu di mana mereka dulu bersekolah, jika memang benar pelakunya adalah artis yang diduga ternama. Hal itu menunjukkan adanya sikap hidup hedonis dan rendahnya moralitas artis akibat pendidikan yang salah bisa jadi merupakan salah satu penyebab. Artis, melaui teknologi informasi, bukan saja menjadi faktor pendorong runtuhnya moralitas anak muda, melainkan sekaligus merupakan korban dari arus teknologiinformasi yang tanpa kontrol.

Meskipun kita telah memiliki undang-undang tentang pornografi dan teknologi informasi, paradigma perkembangan teknologi informasi dan kapitalisasi ekonomi dalam kebijakan tayangan televisi dan peredaran film jelas harus dicermati secara saksama oleh para pengambil kebijakan bidang pendidikan di Indonesia. Sebagai basis pendidikan massal paling efektif, tayangan televisi, film dan penggunaan internet memiliki peluang untuk mengubah tatanan budaya bangsa yang dikenal santun dan beradab ke arah yang kurang beradab dan tak mengenal tata krama. Dighe (2000) mengisyaratkan baik konten maupun rancangan program tayangan dalam bentuk film, video, dan musik bisa jadi merupakan manifestasi dan justifikasi superioritas budaya tertentu yang belum tentu semuanya baik.

Hasil riset menunjukkan dampak tayangan televisi, film, dan penyebaran video porno melalui internet juga menambah terjadinya praktik kekerasan, mistisisme, dan hura-hura ala sinetron. Bahkan jika semua fakultas psikologi di Indonesia mau dengan sukarela meriset kondisi mental siswa-siswi di sekolah, pastilah akan didapati banyak sekali anak usia sekolah yang mengalami depresi dan sakit jiwa. Bahkan dalam bahasa seorang sutradara Peter Weir, sebagai toxic culture, sebuah tayangan yang terlalu memamerkan kekerasan dan erotisme sangat tidak mendidik dan dapat menyebabkan kriminalitas di usia muda meningkat, egoisme tambah menjadi-jadi, bahkan juga dapat merusak lingkungan dan budaya sekolah ke arah yang tidak sehat (Bennet: 2000; Gidley: 2000). Ketika zaman televisi masih dimonopoli TVRI, mungkin peran pendidik (gurudan orang tua) tak terlalu berat dan melelahkan. Di samping jenis tayangan memang masih terbatas, bentuk tayangan juga masih mempertimbangkan aspek budaya lokal tiap daerah di Indonesia. Tayangan Si Unyil, drama Losmen, dan serial Aku Cinta Indonesia (ACI) begitu digemari dan menjadi rujukan para guru di sekolah dan orang tua di rumah.

Dapat dibayangkan betapa berat dan sulitnya para guru dan orang tua untuk berlomba kreativitas dengan tayangan elektronik ini.

Karena itulah, beberapa hasil riset tentang kekhawatiran pengaruh tayangan berbasis teknologi informasi terhadap pendidikan merekomendasikan langkah-langkah metodologis proses belajar-mengajar agar menggunakan pendekatan holistik, pro-active social skills seperti resolusi konflik dan metode cooperative learning. Jika hal itu lalai dibangun, keruntuhan citra pendidikan di Indonesia akan semakin menjadi-jadi; tidak hanya kerusakan di bidang akademis, tetapi dalam waktu bersamaan juga terjadi kerusakan moral secara masif.

Memanfaatkan budaya populer

Adalah naif dan tidak mungkin rasanya menolak budaya populer dan trend setter gaya hidup serbahedonis yang setiap hari secara terbuka ditayangkan dalam bentuk film, musik, video, dan komik/majalah. Yang paling mungkin dilakukan adalah menghidupkan kesadaran kritis para pendidik untuk memaksimalkan bentuk-bentuk tayangan tersebut sebagai tools dalam proses belajar-mengajar. Keberanian untuk menggunakan berbagai macam jenis tayangan sebagai bahan ajar juga harus dikembangkan sedemikian rupa, bahkan termasuk mendiskusikan hal-hal yang tabu seperti masalah seks dan kekerasan. Harus kita yakini bahwa tayangan baik dalam bentuk film, video, musik, maupun komik atau fiksi terpilih dan pantas secara sadar harus mampu digunakan para guru dalam proses belajar-mengajar. Ada banyak film semisal Pay It Forward atau Freedom Writers yang layak diputar dan didiskusikan di ruang kelas dengan anak-anak kita yang sedang beranjak dewasa (tingkat menengah).

Sebagai salah satu bentuk pedagogis bergerak yang secara langsung dapat merefleksikan dunia nyata, film dapat merangsang siswa untuk mendiskusikan banyak sekali isu tentang ras, kelas, gender, kekerasan, dan orientasi seksual manusia. Karena itu, menggunakan film sebagai salah satu bahan ajar merupakan jawaban bagi para siswa yang menggemari budaya populer, tetapi dilakukan secara terbimbing di ruang kelas. Jika hal itu dilakukan, biasanya siswa akan terlihat berani untuk menganalisis isi film dari beragam perspektif, bahkan bisa jadi mereka memiliki pandangan-pandangan yang unik menurut pengalaman masing-masing. Diskusi film selalu merupakan cara yang efektif untuk melihat reaksi siswa dalam menyikapi sebuah peristiwa dan mengambil virtue yang secara kolektif biasanya akan lebih mudah dilakukan (Sealey: 2006).

Kebiasaan dan perilaku melarang para guru terhadap siswa untuk tak melihat film dan video sebenarnya lebih akan membuat siswa penasaran. Tetapi jika itu dilakukan secara bersama-sama dengan guru dan teman mereka, proses berpikir kritis pun akan terlatih. Yang paling baik adalah kemauan guru untuk melakukan browsing bersama siswanya dalam mencari film dan video pembelajaran melalui Youtube.com, misalnya. Jutaan film setiap hari dirilis ke dalam Youtube.com, tetapi jika hal itu diniatkan sekaligus digunakan untuk tujuan pembelajaran, bisa dipastikan anak-anak akan senang untuk berbagi perspektif. Apalagi jika guru lebih kreatif, jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter bahkan bisa dijadikan sebagai medium e-learning yang dikemas untuk pola belajar tak langsung atau jarak jauh (distance learning). Hanya, pertanyaannya, berapa banyak guru yang bisa dan mau memanfaatkan teknologi informasi sebagai bahan ajar?

Gardner (2007) mengingatkan para pendidik bahwa siswa perlu dibina dan dikembangkan untuk menghadapi arus besar teknologi informasi dengan multimodal literacy skills yang sangat krusial untuk kehidupan abad 21.

Karena itu, kemampuan guru dalam penguasaan teknologi informasi juga merupakan tuntutan yang tidak bisa dihindarkan dalam kebijakan pendidikan kita. Selain itu, dalam rangka mengimbangi budaya populer yang semakin menggila, sekolah perlu dilengkapi dengan perpustakaan digital yang mampu mengakses jutaan sumber belajar yang berserakan di dunia maya. Masalah baru yang muncul dan dihadapi otoritas pendidikan kita adalah mahalnya perangkat digital sekolah dan sulit dan lamanya melatih guru untuk melekteknologi informasi.

Belum lagi tantangan dari cara pandang tradisional yang masih menganggap teknologi informasi sebagai bentuk berhala baru dan karena itu, sedapat mungkin harus dihindari. Sikap mental guru/pendidik seperti itu malah tidak akan menguntungkan dunia pendidikan kita. Karena itu, dibutuhkan mentalitas dan kapasitas akademis guru yang selalu ingin belajar, terutama dalam membina sisi afektif dan psikomotorik siswa-siswi mereka. Apalagi saat ini juga berkembang sebuah pendekatan baru dalam mengajar yang diperkenalkan Susan M Drake dan Rebecca C Burns dalam buku Meeting Standards through Integrated Curriculum (2004), yaitu transdisciplinary approach. Transdisciplinary approach membutuhkan keterampilan guru yang luar biasa untuk memandang dan mengajarkan sebuah subjek berdasarkan tema, konsep, sekaligus keterampilan yang sesuai dengan kehidupan nyata dan minat siswa.

2.4 Dampak yang Ditimbulkan dengan Adanya Perkembangan Teknologi Informasi

Mendengar kata “dampak”, tentunya masyarakat akan cenderung memandang sebagai hal yang negatif. Tetapi dalam hal perkembangan teknologi informasi, saya merasakan dampak yang di hasilkan cenderung kearah yang lebih positif. Walaupun sangat banyak dampak negatif yang ada, namun tak bisa di pungkiri bahwa dampak perkembangan teknologi informasi yang dapat kita rasakan sangatlah berguna.

Ø Adapun dampak positif dari perkembangan teknologi informasi:

·         Memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi secara global. Banyak fitur-fitur yang di sediakan oleh teknologi informasi, untuk mendukung fasilitas komunikasi tersebut. Dan harga yang di tawarkan sekarang relative terjangkau.

·         Memudahkan masyarakat dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari dengan cepat dengan perangkat software yang semakin berkembang dan mudah di gunakan oleh masyarakat banyak.

·         Menguntungkan perusahaan. Banyak bidang yang menggunakan jasa teknologi informasi. Sebagai contoh dalam bidang perdagangan, dengan bantuan e-commerce maka masyarakat lebih mudah untuk membeli/menjual suatu barang secara online. Kita tidak membutuhkan banyak biaya untuk datang ke suatu tempat.

·         Memudahkan masyarakat dalam mencari informasi yang di butuhkan. Dengan adanya search engine yang beredar, kini masyarakat lebih mudah mengakses informasi yang ada dalam dunia maya. Informasi dan berita yang ada, cenderung lebih cepat tampil pada web browser di bandingkan dengan media lain.

Masih banyak dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi informasi

Ø Dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi:

·         Maraknya cyber crime atau kejahatan dalam dunia maya. Sebagai contoh para hacker yang bisa menjebol sistem komputer seseorang, juga para cracker yang dapat merusak web seseorang. Masih banyak kejahatan dalam dunia maya yang di manfaatkan oknum tertentu demi kepentingan pribadi.

·         Karena mudahnya informasi yang dapat di ambil, anak-anak di bawah umur dapat dengan mudah mengakses situs-situs dengan konten dewasa.

·         Menimbulkan sifat yang cenderung malas. Seringkali pengguna internet tenggelelam dalam dunia nya sendiri dan tidak mempedulikan sekitarnya, banyak dari mereka yang lebih sering berinteraksi dengan teman dunia mayanya di bandingkan dengan teman dalam dunia nyata. Hal ini mempengaruhi sifat seseorang yang cenderung sulit bila harus di hadapkan dengan masalah dan masyarakat dalam kehidupan nyata.

Masih banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi informasi.


Bab 3

Penutup

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa citra pendidikan di Indonesia kurang berjalan dengan baik. Hal itu ditunjukkan dari banyaknya masyarakat muda maupun tua yang terjerat pergaulan yang kurang baik atau dapat dikatakan pergaulan bebas. Jika citra pendidikan di indonesia sudah baik, pengaruh negatif yang di timbulkan dan di buat oleh media-media informasi seperti radio, TV, ponsel, dan sebagainya tidak akan mempengaruhi kehidupan masyarakat di Indonesia. Apalagi kini jaman semakin maju dengan adanya jaringan internet. Ditambah lagi maraknya video-video porno yang tersebar bahkan dari kalangan masyarakat Indonesia seperti video porno artis yang telah tersebar luas bukan hanya di negeri sendiri saja.

Namun sebetulnya pengaruh teknologi informasi bagi masyarakat di indonesia ini sudah cukup baik. Hanya saja ada sisi lain ada hal yang dijadikan sesuatu yang negatif oleh sebagian masyarakat terutama anak muda yang emosional dan asupan pendidikannya masih labil.

Hubungan antara teknologi informasi dan citra pendidikan masyarakat di indonesia sangat erat. Tanpa teknologi informasi masyarakat tak akan bisa hidup dengan nyaman dan pendidikan pun tidak akan berjalan dengan lancar karena kini hampir semua hal membutuhkan teknologi. Hanya saja tergantung kita menyikapinya, bagaimana kita dapat mengontrol diri kita sendiri untuk mempergunakan teknologi yang ada dengan positif dan agar citra pendidikan kita pun terjaga dengan baik.

3.2 Saran

Pengembangan teknologi informasi haruslah di ikuti dengan perkembangan sumber daya manusia. Dengan adanya perkembangan teknologi, masyarakat juga harus berkembang dan menguasai ilmu mengenai teknologi informasi. Sehingga kejahatan-kejatahan teknologi yang ada dapat berkurang dengan adanya pengetahuan tentang teknologi tersebut dan dapat di atasi oleh orang yang tepat. Dan lagi masalah pemerataan sarana komunikasi, aparat hukum dan petinggi-petinggi negara harus memperhatikan kembali masalah pemerataan tersebut khususnya di daerah-daerah terpencil dan daerah pasca bencana.

jagalah citra pendidikan kita sendiri jangan smpai terbawa oleh pengaruh negatif dari teknologi informasi yang semakin canggih.

Berpikirlah positif agar sebanyak apapun pengaruh yang di timbulkan oleh teknologi informasi ini bisa di jadikan pelajaran berharga bukan sebagai acuan kita untuk berbuat hal yang sama.

Hindarilah sebisa mungkin hal-hal yang negatif dari teknologi informasi yang semakin maju ini agar citra pendidikan kita ataupun masyarakat di indonesia tidak rusak.


Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/

http://www.dapunta.com/teknologi-informasi-dan-citra-pendidikan.html

http://whaysworld.wordpress.com/2010/10/27/pengaruh-teknologi-informasi-di-dalam-masyarakat-sosial/

http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/11/rekonstruksi-citra-pendidikan-di-indonesia/

http://ladyviafaudina.blogspot.com/2012/11/hubungan-tehnik-informatika-dalam.html

http://ardhaniyudistari.blogspot.com/2010/12/makalah-isd-hubungan-sosial-masyarakat.html

http://aryosatrio.blogspot.com/2011/05/hubungan-masyarakat-dengan-teknologi.html